menulis, cerpen, puisi, kisah, curahan hati: Kiat Menulis Novel

Kiat Menulis Novel

Posted: Selasa, 15 Juni 2010 by handokotkj in Label:
0

Artikel-artikel tentang penulisan ini ada yang sebagian dan sepenuhnya saya ambil dari narasumber lain, demi keaslian pemilik saya cantumkan nama dari penulisnya. Harapan saya dan kita semua semoga ini Bermanfaat...
salam hangat... : ).

We all have ability. The difference is how we use it – Stevie Wonder.  
Ketrampilan menulis bisa dipelajari siapa saja, termasuk Anda. Nggak ada kata terlambat lho untuk menulis. Nih buktinya: Mildred Wirt Benson (penulis Nancy Drew) tetap menulis hingga meninggal pada usia 97 tahun.
Gisantia Bestari menulis teenlit pertama pada usia 13 tahun. Kalau yang muda dan tua masih menulis, kita yang umurnya di antara mereka tentunya nggak perlu takut untuk memulai. Pilihlah suasana yang asyik dan nyaman bagi Anda untuk menulis, dengan begitu ide akan mengalir lancar. Beberapa pengarang mempunyai cara unik untuk mendapatkan ilham/ide. Agatha Christie mendapatkan ide waktu berendam di bak mandi. AA Navis, pengarang Robohnya Surau Kami mengurung diri di WC ketika mencari ide. Sutardji Calzoum Bachri minum-minum dulu sebelum mendapatkan ide untuk membuat syair. Joko Pinurbo menulis puisi sambil mengepulkan asap rokok. Esti Kinasih pengarang Fairish menulis sambil menyalakan lilin aromaterapi. Jadi, mulailah dengan membuat suasana yang sesuai untuk Anda, jadikan menulis itu kegiatan yang menyenangkan. Buatlah novel yang baik. Yaitu novel yang bagus / menghibur, tapi mengandung manfaat / pesan moral. Bagus berarti: memenuhi kaidah bahasa indonesia yang baik (meskipun dengan bahasa gaul untuk novel remaja sah-sah saja), lalu pemilihan gaya bahasa, kata, alur, karakter tokoh dan cerita dibuat sebaik mungkin. Mengandung pesan moral misalnya: mendidik, mengajarkan kebaikan, kebijakan, kepantasan, kejujuran, cinta kasih, menghaluskan rasa kemanusiaan, meningkatkan optimisme, mengajarkan semangat rela berkorban dll. Nggak Cuma pembaca lho yang mendapatkan manfaat dari tulisan kita. Kita pun mendapatkan manfaat yang sama. James Pennebaker, seorang profesor psikologi melakukan penelitian dan membuktikan bahwa menuliskan perasaan-perasaan akan membawa pengaruh yang positif bagi kesehatan dan kekebalan tubuh. Lagipula, belajar menulis terus-menerus akan mengantarkan kita memiliki sesuatu karena tidak mungkin orang dapat memberikan sesuatu yang tidak dimilikinya. Menulis juga terbukti melatih berpikir logis. Lagipula, selain bisa terkenal dan membanggakan keluarga dan orang yang kita kenal, kita juga dapat imbalan yang lumayan. Karena itu tunggu apa lagi, jika Anda bercita-cita menjadi seorang penulis, mulailah sekarang. Pesan dari saya, buatlah novel dengan sepenuh hati, menulislah dengan hati. Maka hasilnya pasti beda!
                                                                          
                                                                                              Written by Agnes Jessica     

0 komentar: