*Rintihan Hati*

Posted: Selasa, 29 Juni 2010 by handokotkj in Label:
0

tgl,29 juni 2010 : 03:54:07 pm
nb: rasanya pengin nangis terus... : (.







apa yang terjadi dengan hati dan kehidupanku ini
kutanya pada jiwaku begitu ragu dan tak pasti
kemana damai yang indah seperti dahulu
hatiku terasa keruh dan kusam

setiap saat ku ingin memberontak dengan kehidupan
setiap waktu ku menangisi kehidupanku ini
apakah perasaan berbungaku ini sudah layu
bahkan semua yang ada kuanggap sebagai jalan buntu

ya Alloh ku tidak ingin jika harus mengalami kekecewaan
ku marah, ku benci ku tak tau harus bagaimana lagi
aku biumbang aku bingung aku resah dengan ini semua
ya Alloh inilah rintihan hambamu yang lemah tak berdaya

Engkau maha dari segala maha yang Agung
kupanjatkan doa ke atas Mu ya Robbi...
kuatkanlah aku, mudahkanlah aku di keadaanku
sesungguhnya hambamu ini tersiksa di begitu besarnya RahmatMU....

Astaghfirullohaladzim.....

*Inginku Menembus Langit Menggapai Mimpi*

Posted: Minggu, 27 Juni 2010 by handokotkj in Label:
0

tgl,27 juni 2010 : 07:56:04 pm
nb:aku ingin bangkit lagi... : (.


terbuka mataku menatap kedepan
ku harus berpijak dan seharusnya ku bangkit
tidur ini selalu membawa kegelisahan
batin ini tersiksa angan dan harapan


 bahkan karena ku belum memulai
                                      di batas-batas impianku
                                      kenyataan begitu berbalik arah
                                      cinta dan kerinduan


                                     seharusnya tak menghalangi jalan impianku
                                     hidup masih panjang dan dalam
                                     impian masih terbentang didepan
                                     tak ada satupun hal dapat menghalangi


                                     hati ini lemah tanpa cinta
                                     hidup ini sepi tanpa cinta
                                     tapi impian ini akan selalu
                                     dan selalu membara melebihi apapun itu.
                                     by: coco

PEDOMAN PENULISAN NASKAH JURNAL “AUDI”

Posted: Sabtu, 26 Juni 2010 by handokotkj in Label:
0

FORMAT
1. naskah adalah karya asli penulis yang belum pernah dipublikasikan di media
cetak lain.
2. Naskah diketik rapi pada satu sisi kertas ukuran kuarto dengan spasi ganda,
kecuali untuk kutipan langsung di indent (ditulis satu spasi). Jenis huruf
naskah adalah times new roman ukuran 12 dan diketik dalam program
Microsoft Word.
3. Panjang naskah yang diserahkan adalah 15-20 halaman (tidak termasuk daftar
pustaka dan lampiran) dengan margin atas, bawah, kiri, dan kanan adalah 1
inchi. Naskah yang dikirim disertai dengan disket/CD yang berisi hasil tulisan.
4. Sistematika pembahasan dalam artikel terdiri atas bagian-bagian sebagai
berikut:
(a) Judul, nama penulis (tanpa gelar), lembaga
(b) Abstrak
(c) Batang tubuh:
Kajian Empiris (Penelitian): I. Pendahuluan (latar belakang dan masalah),
II. Tinjauan Teori, III. Metoda Penelitian, IV. Hasil dan Pembahasan, V.
Simpulan, Keterbatasan Peneliatian, dan Saran.
Kajian Teoretis: I. Pendahuluan (latar belakang dan masalah), II. Kajian
Pustaka dan Pengembangan Hipotesis, III. Pembahasan, IV. Saran.
5. Penulisan sub judul menggunakan angka romawi (I, II, III, IV), sedangkan
sub-sub judul berikutnya dengan angka arab.
6. Halaman table, gambar, dan lampiran harus diberi nomor urut. Khusus table,
gambar, dan grafik, harus diberi mudul yang dicetak di tengah. Penomorannya
menggunakan angka arab.

ABSTRAK

1. Abstrak merupakan ringkasan yang padat mengenai isi naskah yang berisi
antara lain seputar pertanyaan atas permasalahan, metodologi, temuan serta
kontribusi atas naskah. Panjang abstrak sekitar 150-300 kata dan harus
dicantumkan pada setiap naskah.
2. Naskah berbahasa Indonesia, abstrak dibuat dalam bahasa Inggris, sedangkan
untuk naskah berbahasa Inggris, abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia.
Abstrak dengan menggunakan huruf miring (italic).
3. Abstrak harus memuat sedikitnya empat keyword (kata kunci) untuk
memudahkan penyusunan indeks naskah.

DOKUMENTASI

A. KUTIPAN
1. Dalam teks, karya ditulis dengan menyebutkan nama akhir penulis dan tahun
di dalam tanda kurung. Misalnya, jika satu penulis (Jensen, 1976), jika dua
penulis (Jensen dan meckling, 1976), jika lebih dari dua penulis (Jensen, et al.,
1976).
2. Apabila sumber yang dikutif lebih dari dua, penulisannya yaitu (Jensen, 1976:
Widana, 2003). Jika ditulis oleh satu penulis (Widana, 2003; 2004).
3. Apabila nomor halaman dicantumkan (sumber kutipan dari buku-buku teks),
penulisannya adalah (David, 1992; 23-24).
4. Contoh penulisan kutipan, yaitu: David (1992 : 24) menyebutkan…………….
5. Apabila acuan berasal dari institusi, maka ditulis dengan cara……(Ikatan
Akuntan Indonesia, 2001) atau (BPS, 1995)
B. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka ditulis secara alphabetic sesuai dengan nama akhir/keluarga (tanpa
gelar akademik), baik untuk penulis asing maupun penulis Indonesia.
Satu Pengarang
Hartono, J. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Dua Pengarang
Cooper, Donald R., and Pamela S. Schindler. 2001. Business Research Method.
New York: McGrow Companies, Inc., eight Edition.
Referensi dari Jurnal/Majalah
Fisher, Anne B. 1990. “What Consumer Want in the 1990s”. Fortune, January 29:
108-112.
Hartono, J. 2004. The Recency Effect of Accounting Information. International
Journal of Bussiness, 6 (1).
Hartono, Jogianto dan Bambang Riyanto LS. 1997. “The Effect of Asymetrical
Information and Risk Attitude on Incentive Scheme: A Contigency
Approch”. Jurnal ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 12 No.1 : 1-12.
Referensi dan Institusi
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. “ Standar Profesional Akuntan Publik”. Jakarta:
Salemba Empat.
Referensi dari Makalah Seminar
Susanto, Djoko. 1992. “Impikasi Perkembangan Pasar Modal terhadap
Pengembangan Standar Akuntansi”’ Makalah disampaikan dalam Konvensi
Nasional Akuntansi ke-2, Yogyakarta: 3-5 Desember.
Referensi dari Internet
Lobo, G.J. dan Zhou, J. 2001 Disclosure Quality and Earnings Management.
Diambil Maret, 7, 2002 dari http://www.ssrn.com.

Profil penulis muda : "Maryam Diya"

Posted: by handokotkj in Label:
0

Pertama kali karya saya terbit kira-kira dua belas tahun yang lalu sewaktu kelas 5 SD. Dimuat pada KORCIL(Koran Cilik) asuhan Republika dalam rubrik Pengalaman-pengalaman Mengesankan dengan judul 'Sepatu Dari Ibu'. Namun setelah itu keinginan menulis seakan terpendam dan terkubur dalam-dalam dikarenakan kegiatan belajar yang sangat menyita waktu.

Keinginan itu kembali muncul ke permukaan sewaktu saya SMA. Namun saat itu pun kegiatan sekolah terasa menyita waktu saya, dan minat menulis pun seakan terlupakan. Hingga akhirnya tanpa saya sadari semakin lama kecintaan saya dalam dunia tulis-menulis pun semakin besar, terutama dalam bidang fiksi. Hampir semua novel dari berbagai jenis saya lahap, dan semakin lama koleksi sayapun semakin bertambah. Bertekad untuk tak hanya membaca karya-karya orang lain, namun juga menghasilkan karya-karya fiksi maupun nonfiksi bermutu bagi orang lain, saya mulai mencari klub atau sekolah pelatihan yang dapat membimbing saya dalam dunia tulis-menulis. Dan memang mungkin sudah jodoh, tak lama kemudian saya melihat spanduk FOCUZ The Writing School pada sebuah toko buku yang saya lewati di daerah Cipete.

Selanjutnya saya mendaftar masuk dan sama sekali tak menyesal. FOCUZ The Writing School benar-benar telah membantu saya untuk mewujudkan mimpi saya. Di sini saya mendapatkan banyak sekali yang memang dibutuhkan bagi para penulis pemula. Teman-teman yang sejalan dengan pemikiran saya dalam hal menulis, dengan satu Visi dan Misi, sharing dan berbagi pengalaman tentang dunia tulis-menulis, mentor-mentor yang baik, suasana kelas yang asyik dan masih banyak lagi.


Profil penulis muda : "Laire Siwi Mentari"

Posted: by handokotkj in Label:
3



Laire Siwi Mentari lahir 10 November 1988. 
Selain nulis, ia juga hobby banget denger musik, nyanyi, nonton film, dan ngobrol-ngobrol sama orang yang asik sampe capek sendiri! Saat ini Iye, begitu ia sering disapa, kuliah di Sastra Jerman Universitas Indonesia.
Cita-cita Iye dari dulu masih sama, ingin jadi movie director alias sutradara film. Bersama Riheam, ia nulis skenario film layar lebar Apa Artinya Cinta (produksi PT Soraya Intercine Films).
Tahun 2005 ia diundang dan menjadi peserta termuda Ubud Writers and Readers Festival 2005. Pada tahun yang sama cerpennya, 
“Kekasih Sachiko” menang dalam lomba cerpen majalah Kawanku. Tahun 2007 Iye di undang pemerintah Amerika dalam program international visitor for young leaders. Tahun lalu Iye masuk 5 besar XL Awards.
“Aphrodite” ini adalah novel keduanya setelah “Nothing but Love” yang jadi best seller alias laris-manis itu.

*hatiku perih*

Posted: by handokotkj in Label:
0

 tgl,26 juni 2010 : 09:04:04 pm
 nb:hatiku sedih... : (.                                                           









ada apa dengan hatiku ini
ada apa dengan hidupku ini
aku melamun, terdiam
aku terbelenggu menatap kosong


apakah hidup ini seperti ini
apakah hidup ini mulai tak berarti
maafkan aku jiwa putihku
aku menyayangimu...

aku tak tau kenapa ku mengeluh begini
hati ini tak karuan rasanya begitu perih
rasanya ku sendirian jalani hidup
keberanianku kini terpuruk jauh


cinta ini sedang goyah diterpa badai
kupejamkan mata, menghela nafas panjang
ya Robbi kuatkanlah hati ini
tunjukanlah keindahan cinta Mu...

                                 by : coco

*Kesepian Ini*

Posted: by handokotkj in Label:
0

tgl,26 juni 2010 : 11:03:34 pm
nb: waduh...sepinya hatiku... : (.


malam ini terasa sunyi
hatiku sepi, udara pun begitu dingin
dinginnya terasa hingga menusuk tulang
hati ini dag-dig dug berdegub kencang

kesepian melanda jiwa ini
tiada hal yang menghibur kesunyianku
ku teringat akan senyuman itu
disaat semuanya indah didepan mataku

kehidupan ini memang tak lepas dari kerikil-kerikil tajam
sesekali menyakitkan hati
melukai indahnya kebahagiaan dalam diri
biarpun perih ini harus tetap kujalani

ku ingin berbagi tapi harus dengan siapa
ku ingin cerita semua namun adakah yang mengerti
semoga rasa ini bukanlah sebuah keputusasaanku...
ya Alloh... tolonglah aku dikesunyian ini...
                                                by : coco

Cerpen tentang Impian, persahabatan dan harapan

Posted: Kamis, 24 Juni 2010 by handokotkj in Label:
0

Dream Book

                                                                                               oleh : coco han
                                                                                                                        


“Hidup ini berisi penuh dengan impian-impian, kita harus punya mimpi, kita harus punya mimpi yang tinggi,  kita harus berani bermimpi besar, tau kenapa??? Karena orang-orang besar diluar sana menjadi besar karena mimpi-mimpinya yang selalu besar…!!!
Salam Sukses dan Go….. Freedommm…..!!!!“ 

begitulah kata-kata lantang penuh semangat yang dikeluarkan Pak Adit sore itu menutup sebuah seminar pengembangan diri disebuah ruangan hotel kelas melati di akhiri dengan musik yang begitu menggema merasuk didada, sementara duduk dideret terdepan sekumpulan  anak-anak muda, bertampang penuh keyakinan sambil mengepalkan tangan dan meluncurkanya ke udara sembari berkoar keras

“Yesssss…..!!!!!! aku bisa………!!!!!!!.”  

Itulah Kasman seseorang  berbadan tegap bertampang oriental , sambil senyum tersipu seperti biasa yang menjadi ciri khas dirinya melirik kesebealah kanannya kesosok seorang berbadan kerempeng  Nanang namanya orang yang selalu menebarkan aroma semangat hidup yang tiada henti, katanya :

“ hidup adalah perjuangan…!!!”’

kemudian disamping nanang ada Sigit yang sejak selesai tadi tampak mengusap-usap matanya menggunakan jaket yang ia pegang ditangan kanannya matanya memerah seperti buah delima yang hampir matang berlinang air  mata, dan beberapa teman lain diantaranya Fitriono, Yugo, Ardi, Cahyadi, Riady, Syahrur dan beberapa yang perempuan Siti, Dani, dan Nanin dengan ekspresi mereka masing-masing, sementara aku berada dibelakang mereka semua tepat di belakang Sigit sembari mengamati teman-temanku semua satu persatu dari mereka, hatiku berdebar-debar jantungku benar-benar berdetak kencang sementara badan ini rasanya merinding aliran darah seolah mengalir deras didukung dengan suasana  ruangan yang menggema dan terdengar keras lagu “the power of dream”  benar-benar suasana yang luar biasa istimewa  yang kurasa, semangatku untuk hidup begitu menggebu rasa haru dalam hatiku telah memaksa air mataku menetes, terbesit dalam fikirku aku harus menjadi lebih baik lagi dari hidupku yang sekarang ini… begitulah sebuah keberhasilan dari seminar pengembangan diri yang begitu memancing emosi sore itu, orang-orang telah keluar sejak acara usai hanya kami yang berada di ruangan kami berkumpul bak seorang motivator terkenal si nanang nyletup :

“pokoknya saya harus sukses, kita harus sukses oke… nanti seandainya ada seminar semacam ini lagi, biar di Irian Jaya pun aku bakal jabanin…..”

Ternyata semangatnya telah menular kepada teman-teman lainnya, sambil memandang ku si nanang seolah ingin menunjukan inilah aku orang yang akan sukses suatu hari nanti, ku balas dengan senyuman agak terpaksa, aku bangga memiliki sahabat seperti dia penuh semangat dan selalu ingin menularkannya kepada orang-orang di sekitarnya. Baginya impian adalah nomor satu dalam hidupnya, tepatnya aku bangga dengan sahabat seperti mereka semua disaat anak-anak sekolah masih sibuk dengan main sepak bola, playstatiaon, geng-gengan motor setidaknya disini diruangan ini ada sekumpulan anak-anak muda yang sudah memikirkan masa depannya disela-sela kesibukan belajarnya, sepertinya kami ini memang sudah sehati dalam hal ini bahwa Indonesia akan menjadi Negara maju jika 10 % masyarakatnya  menjadi wirausahawan, tapi jelas yang lebih khusus bagi kami adalah ada sesuatu hal didunia ini yang begitu berharga yaitu “impian” impian kita untuk orang-orang yang kita cintai, impian yang akan menjadikan kita bernilai dimasyarakat, impian adalah segala-galanya dan setiap orang memiliki impiannya masing-masing yang jika kita menyebutkannya saja hati bergetar bahkan air mata pun tak sanggup terbendung ya itulah impian.
Hari ini sungguh hari yang melelahkan, langit tampak mendung sore ini langit berwarna oranye disinari matahari senja kami pulang menuju rumah masing –masing dari sejak keluar gedung hingga tadi diangkutan  kota aku hanya bisa memandang keluar jendela bus kota, kulihat hamparan sawah hijau disamping kanan kiri jalan, dedaunannya berombak terhembus angin sepoi senja sementara burung-burung bergerombol terbang mengangkasa, kenapa rasanya sungguh hening begini, teringat seseorang wanita tua yang rambutnya sudah memutih, senyumnya yang tulus penuh cinta dan kasih terus membayangiku dialah ibuku yang sangat kusayangi setiap kali aku mengingatnya meneteslah air mataku karena sejak kecil aku merasa benar-benar diajarkan kasih sayang dari beliau, juga sesekali teringat sesosok lelaki tua berkulit keriput  darinyalah kebijaksanaan-kebijaksanaanku lahir  beliau adalah penasehat yang sangat baik dan bijak banyak saudara-saudara yang meminta nasehat dari beliau dialah bapakku.

Sesampai kami dikost tak sabar rasanya untuk menyiram tubuh penuh keringat ini agar fres kembali, setelah sholat maghrib segeralah kurebahkan badan ini terlentang sambil menghela nafas panjang  aku terlelap tidur jauh ke dunia kapuk, kami bertiga bersama kasman dan sigit memang satu kost berbeda kamar dan ada beberapa teman kost lainnya, dengan satu ibu kost yang sudah sepuh biasanya kami panggil “simbah” kami sudah dianggap seperti cucu sendiri kadang jika ada jatah makanan dari hajatan tetangga kami selalu dibagi rata ya.. seperti ayam-ayam yang sedang diberi makan beras beramai-ramai bersuka cita kami memakannya, disitulah suasana kekeluargaan benar-benar terasa disaat kami semua jauh dari keluarga yang sbenarnya, inilah keluarga kami disini keluarga dari berbagai macam keluarga tapi kami menjadi satu dibawah asuhan si mbah yang disiplin, taat beribadah dan patuh karena dulunya si mbah muda memang selalu mendapat pendidikan militer dikarenakan bapaknya adalah seorang perwira dijaman kemerdekaan dulu.
kami kelas 3 di sebuah sekolah menengah kejuruan yang katanya terbaik dikabupaten Kebumen Jawa tengah bahkan sekolah kami beberapa kali menjadi peringkat satu provinsi, lulus 100% setiap tahunnya, ISO dan sudah SBI jadilah sekolah kami menjadi sekolah faforit pilihan masyarakat dari berbagai daerah. kebetulan kami bertiga satu kelas satu jurusan “teknik komputer dan jaringan” bermacam-macam alasan kenapa kami memilih jurusan komputer, dari mulai jaman telah modern jadi harus tau teknologi sampai alasan karena era globalisasi dan sebagainya. jika aku harus menceritakan alasanku maka kembali kenangan masa laluku di Smp waktu aku di sepelekan guru komputer karena kesulitan menggerakan mouse, begitu sakit rasanya waktu itu. Hingga dalam hatiku tumbuh keinginan “suatu saat aku akan menjadi ahli komputer”
hari ini hari selasa, hari yang Aku dan teman-teman tunggu karena hari ini ada pelajaran Kewirausahaan, kami begitu senang dengan pelajaran yang satu ini karena disini kita dapat dengan bebas mengungkapkan pendapat, berinteraksi dengan argument masing-masing dan menemukan solusi bersama. Akhirnya istirahat usai tepat jam 09.30 pagi, kini saatnya pelajaran Kewirausahaan dimulai murid-murid sudah tak sabar menunggu kedatangan sang guru yang humoris, Friendly dan sangat terbuka pak Beni namanya

“Good morning student…….” Pak Beni sambil jalan menuju meja di pojokan kelas

“Good morning sir….” Serempak dan penuh semangat,

“oke ” lets play…. Sekarang kita presentasikan topik “jenis usaha yang berpotensi”

“seperti biasa, kita bagi enam kelompok masing-masing enam orang…”

Begitulah perdebatan-perdebatan kecil dimulai sangat seru tidak ada nuansa ketegangan dikelas namun biar begitu keseriusan jelas terpancar dari wajah teman – teman semua. Akhirnya setelah berbagai perdebatan-perdebatan sengit, menegangkan saling lempar melempar argument dengan sengit  tetapi juga asyik dan menyenangkan kini tiba giliran kelompok 6 adalah kelompok ku, Kasman, Sigit, Riadi, Ridho dan syahrur, sudah menjadi kebiasaan apabila kelompok terakhir maju pasti akan paling seru karena berbagai pertanyaan yang disiapkan oleh kelompok lainnya semakin banyak, semakin berbobot dan sudah direncanakan matang-matang dan menyebalkannya biasanya pertanyaan-pertanyaannya hanya untuk pelampiasan semata agar kami tidak bisa menjawab dan akhirnya kami menanggung malu.
Giliran Ridho yang menyampaikan presentasi, ridho yang berbadan tinggi kurus maju dengan penuh kepercayaan dirinya yang tinggi, dan mulai presentasi…

“baik terimakasih atas waktunya, kami dari kelompok 6 memilih usaha ”Warnet” sebagai usaha berpotensi di daerah kita dan disaat ini, ada berbagai macam alasan yang menjadi landasan pokok kenapa usaha ini begitu berpotensi,diantaranya:
-      
Se  makin berkembangnya teknologi khusunya di bidang informasi
-      Diketahui pengguna internet semakin hari semakin bertambah pesat
-          Sudah menjadi kebutuhan masyarakat di jaman global seperti sekarang ini
-          Terutama jumlah pengguna pelajar yang memang tak bisa lepas dari dunia internet
Dan kenyataan bahwa sekarang ini kita justru mencari keberadaan warnet yang masih langka bahkan kita sering mengantri untuk mendapatkan akses internet, itulah yang menjadi dasar dari kelompok kami, jika dari teman-teman ada yang belum jelas silahkan kami buka pertanyaan…
Pak Beni mulai menggaruk-garuk dagunya, terlihat sedang memikirkan sesuatu atas presentasi kami barusan, sementara teman-teman sudah muai ribut menyiapkan pertanyaan bahkan terlihat sudah ada perwakilan dari dua kelompok yang langsung mengancungkan jari dengan ngototnya ya.. ada Yugo dan Rajab dua orang ini memang seorang kritisi yang handal dengan pertanyaan-pertanyaan yang selalu memojokkan…

“usaha ini bagus ya.. terlihat berpotensi, dimanakah kalian akan membangun usaha ini?” pertanyaan pembuka dari Yugo

Giliran Sigit menjawab “kami akan membangun tempat ini di lokasi yang setratgis seperti di dekat pasar, dekat dengan sekolah dan dekat dengan jalan raya…”

 “bisa diberitahukan lebih rinci lokasi tepatnya…” Yugo nyahut

“di pertigaan Sma Negeri…”

“oke, katakanlah usaha anda sudah berdiri berapa keuntungan yang bisa didapatkan dari usaha anda itu per bulannya?”

“6 sampai 8 juta dengan jumlah komputer 10 unit, dipotong listrik, Speedy ,gaji karyawan dan berbagai pengeluaran tak terduga lainnya pendapatan bersih antara 5 sampai 6 juta perbulan”

“pada kenyataannya dilapangan pasti tidakakan semudah itu, bagaimana kalau sepi pengunjung? Apalagi akhir-akhir ini listrik sering mati dan berbagai ancaman firus dan kerusakan perangkat-perangkat lainnya…” Yugo bertanya, dan keadaan mulai memanas…

“Ha.. ha iya betul itu… lalu bagaimana? Jika kendala itu terjadi? Apa langkah antisipasi anda???” Rajab menyusul bertanya, dengan senyumannya yang terbuka dan terlihat gigi depannya memang agak maju dan sesekali menyilaukan mata… terlihat ekspresi kebahagiaan diwajahnya saat kami mulai kesulitan menjawab pertanyaan itu..

“untuk yang sepi pengunjung,tentu kita selalu lakukan audit kita pergunakan penawaran-penawaran menarik seperti diskon khusus, model paket, kita pasang selebaran untuk meningkatkan jumlah pengunjung, untuk listrik mati mudah saja apa boleh buat… kita tunggu hidup saja.. Kasman sambil tersenyum,dan berbagai ancaman firus kita selalu siap sedia update anti firus…. He…he..” kasman menjawab dengan ekspresi santai dan percaya dirinya…

“Kurang puas…” Rajab memotong…

“kurangnya dimana mas..” sigit agak geram…

“jika semua usaha tadi sudah dilakukan tetapi tidak mendapatkan hasil yang maksimal bagaimana???”

“kami terus berusaha memaksimalkan…” kasman menjawab

“jika tak ada perubahan…??” Rajab sambil ngotot

“kami coba terus…” Ridho menjawab

“Eitss… sampai kapan coba-coba anda???” Yugo menyusul pertanyaan..

“kami akan coba pikirkan cara terjitu menghadapi segala kendala tersebut, jika hasilnya kurang maksimal kita gunakan cara lain yang lebih baik…” aku mencoba menjawab pertanyaan yugo itu…

Sementara Riadi dan Syahrur terdiam menyaksikan perdebatan seru ini… sambil sesekali tersenyum, dan dipojokan sana terlihat ada yang ingin bertanya lagi…
Begitulah perdebatan atau lebih bagusnya diskusi ini berlangsung terus hingga akhir pelajaran pukul 11.45, di lain kesempatan nanti kelompok kami pasti akan membalas kelompok Yugo dan Rajab tentunya dengan argument-argument yang masuk akal dan lebih panas agar mereka kesulitan dalam menjawabnya…
Besok minggu akan ada seminar Penuh motivasi lagi kali ini pembicaranya pak Mohammad mansyur, seorang yang Sukses beliau juga seorang kiyai jadi team dari semarang datang secara khusus untuk mengordinir acara ini agar penuh persiapan, berjalan lancar dan meriah, sementara kami adalah group team dari kebumen, memang kami ditunjuk sebagai tuan rumah dari Kebumen ini, persiapan kami sudah mulai dari tiga minggu yang lalu, dari menyebarkan undangan-undangan kepada teman – teman dan orang –orang semua kami usahakan sekuat dan sebisa kami karena kami tidak ingin hasilnya nanti mengecewakan, semakin kita mengundang banyak orang kita akan semakin berhasil karena itu adalah bentuk bagaimana kita mendapatkan relasi dalam dunia Bisnis. Kemudian di acara nanti semua audiens akan diberikan materi yang sangat berguna bagaimana caranya menjadi seorang Pengusaha yang Tangguh, kami diajarkan bersikap, bertindak dan berbagai macam kemampuan-kemampuan pendukung lainnya.
Hari ini hari jum’at acara Akbar itu tinggal dua hari lagi pembuktian saat-saat keberhasilan kami mereorganisir kegiatan akan terbukti di hari minggu nanti, untuk memantapkan kembali Pak Adit dari Semarang dan beberapa teman datang untuk memastikan semua persiapan telah siap, Pak Adit adalah seorang Pengusaha muda yang membiayai kuliahnya sendiri dan mendapatkan penghasilan sendiri dari usaha yang dirintisnya dan kami adalah partner dari Pak Adit , hari ini kita berkumpul di kos-kosan suasana ruang tamu kost penuh dengan anak-anak muda dengan jiwa-jiwa kewirausahaannya.ada sekitar 20 orang berkumpul acara semacam ini kita namakan sebagai DDM (Daily Development Metting) banyak sekali manfaat yang kami dapatkan dari mengikuti group ini, yang tidak pernah didapatkan disekolah manapun. Karena disini kita diajarkan bagaimana bersikap, bertindak dan berperilaku sebagai seorang wirausahawan sejati, kami diajari bagaimana orang-orang besar didunia ini bisa berhasil seperti Donal trump, bill gates, dan sebagainya. Kali ini Aku duduk didepan tepat dihadapan Pak Adit, hatiku kali ini berdebar-debar dag- dig-dug,  jantung memompa begitu kencang kenapa justru kulihat wajah teman-teman terlihat tegang, semoga ini tidak menjadi pertanda buruk, di sini memang akulah yang ditunjuk sebagai ketua group aku mulai merasa khwatir… sesekali Pak Adit memandang tepat mataku, matanya yang tajam bersinar seperti mata srigala itu seolah menanyakan hal besar padaku “ kesuksesan  acara kita nanti ada ditanganmu pa’ Han…”
 memulai dengan  perkataan Pak Adit :

“Assalammualaikum,,, salam sukses!!! Bagaimana kabar temen-temen yang luar biasa hari ini? Kalian semua adalah orang-orang yang luar biasa, bayangkan temen-temen disaat yang lain mereka sedang asyik-asyiknya tidur siang, bermain atau keluyuran ga jelas kalian berkumpul disini untuk belajar, merencanakan sesuatu yang nantinya bisa berguna untuk masa depan kalian sendiri…”

Sampailah pada pertanyaan :
“bagaimana ni pa’ Han Persiapannya?” (pak Adit memanggilku begitu, juga dengan semua dengan sebutan Pak’ )

“semua sudah saya usahakan sebisa kami pa’ dengan sekuat kami, gedung, proyektor sudah ready semua ada 350 kursi dan undangan sudah tersebar dari total 400 undangan semuanya sudah tidak tersisa sampai saat ini, insyaAlloh acara nanti berjalan lancar…” tatapan matanya membuatku gugup dalam menjawab, sebenarnya aku tau ada beberapa temanku yang belum habis menyebarkan undangan, aku hanya tak ingin membuat Pak Adit kecewa semoga yang aku lakukan ini tidak salah itu yang ada dalam benakku …

Waktu menunjukan pukul 04.00 sore Pak Adit dan beberapa rekannya harus segera kembali ke Semarang dan datang lagi hari Minggu tepat di acaranya nanti, setelah DDM ini pikiranku campur aduk tak jelas semangat, deg-degan, kwatir, bercampur… teman-teman lain segera lekas pulang kecuali Riadi yang tiba-tiba menghampiriku saat aku akan masuk ke kamar kost,

“co… co..” itulah nama panggilan teman-teman untukku

“eh.. Godi ada apa God” dan itu nama panggilan Riadi

“Ini…???  mungkin aku tidak bisa mengikuti Acara minggu besok…”
sambil mengacungkan lembaran undangan ditangannya, yang harusnya undangan itu sudah disebarkan ke calon-calon audiens, aku melihatnya dengan penuh tanda Tanya kemudian ku memandang matanya menatapku dengan pandangan kosong…

“sini masuk…” aku mempersilahkan masuk ke kamar kostku

“ada apa God? ”

“aku tidak bisa ikut besok minggu”
hatiku seperti tersambar petir di siang bolong mendengarnya..

“aku sudah capek dengan semua ini co… aku pengin sendiri aja menentukan hidupku sebebasku…”

“apa selama ini kamu merasa tertekan God..?”

“aku ini masih sekolah co, aku pengin menikmati masa-masa sekolahku tanpa harus ikut metting-metting tanpa harus ikut seminar-seminar aku ingin seperti anak-anak yang lain, yang bebas bermain….”

 “begitu tersiksanya yang kamu alami ini God… maafkan aku selama ini sudah mengajakmu masuk kedalam group pengusaha ini, jika itu yang kamu alami tentu aku tidak ingin mengajakmu masuk sejauh ini… kenapa kamu baru ungkapkan sekarang…”

“aku ga enak sama kamu co… kamu teman baikku aku juga tidak ingin mengecewakan kamu co… tapi sekarang aku memang sudah,,,… ga tau lah co aku juga bingung…”

“pasti ada hal lain yang membuatmu mengambil keputusan ini God… ”

“sebenarnya orang tuaku juga tak mengizinkan aku ikutan Group pengusaha ini, karena besok setelah kita lulus kewajiban kita adalah bekerja menjadi karyawan bukan pengusaha…”

“God…”  
hatiku perih rasanya mataku memerah dan meneteskan air mata aku menjabat tangan Godi dan merangkulnya…

“God… apapun yang terjadi kita tetap sahabat, seperti dulu kita bermain bersama seru-seruan bersama, becanda tawa bersama… dengan penuh kegembiraan… kamu sahabat baikku God”

“terimakasih co…”

“sudah sore God… nanti kamu tidak ada angkutan lagi…”

“aku pulang ya co….”

Aku mengantarnya sampai halaman kost, kekecewaan jelas ku alami setelah sekian lamanya kebersamaan kita di Group ini kenapa saat-saat seperti ini Godi sahabat dekatku sendiri justru orang yang hampir mematahkan semangatku, malam ini sulit sekali rasanya untuk tidur waktu acara hari minggu tinggal satu hari lagi, ku harap hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi pada ku dan Group ini,
Pagi-pagi Nanang datang ke kost dengan motor butut CB tahun 70 an suara kenalpotnya begitu terdengar keras dan begitu menggema disusul kebulan-kebulan asap kenalpotnya yang hitam pekat baunya pun sangat menyengat…

“Ayo pa’ han…. Berangkat…”

“pagi bener nang…”

“harus donk sekarang adalah hari terakhir kita menuju pembuktian besok, anda leader kami pa’ han… ayo bantu saya mengundang orang untuk datang ke acara kita besok…semangat pa’ semangat!!!!”
Nanang, dengan semangatnya itu telah membakar semangatku…

“ayo…!!!!”

Jadilah kita berangkat dengan motor CB merah itu, walaupun aku sudah mandi dan memakai parfum yang wanginya 7 kembang 7 rupa tetap saja akhirnya badanku berbau kenalpot juga.hari terakhir ini aku infokan kepada semua teman-teman untuk memaksimalkan usahanya masing-masing kuharap sedang berjuang seperti perjuanganku dengan Nanang yang muter-muter naik turun dan melewati jalan berliku untuk mengundang para peserta seminar besok, tugas mengundang ini tidak semudah yang dibayangkan sering kami menerima berbagai penolakan, dengan berbagai alasan, bisa jadi undangan telah tersebar habis tetapi orangnya tidak datang begitulah suka dukanya kadang motor kami macet karena motor yang kondisinya memang sudah tua.
Ditengah perjalanan kami berangkat kami bertemu syahrur sedang berboncengan dengan seorang gadis mungkinkah itu pacarnya, dari pakaiannya sepertinya mereka mau jalan-jalan, semoga saja Syahrur tidak lupa dengan acara besok, apakah Syahrur sudah menyebarkan undangan-undangannya, itu yang ada dalam benakku.
 Jam sudah menunjukan pukul 15.00 WIB  kini saatnya perjalanan pulang, rasanya letih sekali badan bermandikan keringat seharian terkena sinar matahari bahkan sesore ini matahari pun masih terasa panasnya mata ini pun sesekali terpejam karna begitu tak kuatnya ku tahan kantuk  ingin ku segera mandi dan istirahat dengan segera…, tepat jam 5 sore kami sampai di kos-kosan didepan kost terlihat seseorang duduk di kursi kayu sambil memandangi kami sementara kulihat kearah pohon mangga didepan kost tersandar sepeda balap yang cat nya sudah memudar namun ruji-ruji dan peleknya begitu mengkilap itu sepedanya ardi, sepeda yang selalu menemaninya dalam setiap perjuangan-perjuangannya. dia terus memandangi kami yang baru tiba, setelah nanang menstandarkan motornya kami mendekat ternyatabenar  itu teman kami Ardi,

“halo di… udah lama?”
ku Tanya dia sambil ku membuka jaket, ku jabat tangannya begitu dingin tangannya…

“gimana kabar di.. ini ngomong-ngomong mau pulang ke gunung apa?”
Ardi hanya bias tersenyum dengan sedikit terlihat giginya begitu Nampak itu adalah sebuah senyuman yang terpaksa. Ku merasa jika sedang ada sesuatu yang disembunyikannya dan kurasa ini ada hubungannya dengan acara besok.

“ada apa di?”
ku awali dengan sebuah pertanyaan sambil ku merangkul pundaknya ku lanjutkan duduk disampingnya.

“langsung aja co’ besok ku ngga datang co…”

“tiba-tiba gitu di, ada apa sebenarnya? ”

“Jangan bercanda sampean di…” Nanang kaget mendengar jawaban Ardi, dan agak menaikan nada bicaranya,

“intinya besok aku tidak akan datang ke acara-acara kaya gitu lagi, maaf aku capek, aku udah bosen, ”

“apa maksudmu di? Ku mengharapkan kita bisa sama-sama hadir bersama anggota team semua.. dan kita menunjukan kesuksesan kita Pada orang-orang pada Pak Adit dan Pada Pak Mohamad Mansyur..”

“Di ingat impian kita di, ingat impian kamu… ingat perjuangan kita selama ini…” Nanang menambahkan.

“Jangan bicarakan Impian didepanku lagi!!!, bawa impian kalian sendiri aku tidak ikutan..

“impian itu Bohong..!!!”

“ impian itu Palsu…!!!”

“ Aku tidak percaya Impian yang selama ini kita Pelajari”,
Bulsyet itu semua…!!!”

Perkataan Ardi itu yang penuh emosi, dengan mulut nya yang berkoar keras, tapi dia tidak berani memandang mataku... Hatiku serasa terhiris, begitu sakit kurasakan kenyataan ini… Kurangkul pundaknya sambil mengusap-usap pundaknya, dan memang Ardi tetap menunduk tak berani memandang mataku kemudian Nanang ikut merangkul Ardi, sore itu sungguh sore yang hampir-hampir merobek hatiku rasanya, keadaan badanku yang sedang letih dan lelah yang seharusnya ku langsung istirahat.. harus dipaksakan merasakan letih dan lelahnya hati pula…
Minggu kini telah menghampiri, telah kupasang Alarm pukul 05.00 Wib kumulai pagi ini dengan menghela nafas panjang, hati berdebar- debar jantungku berdetak kencang, setelah sebulan ini ku berusaha mencurahkan pikiran dan tenaga untuk acara hari ini,

“Ya Alloh Semoga semua usaha yang telah kami udsahakan tidak mangahasilkan kekecewaan ” sudah terlalu lelah rasanya apa yang telah ku alami akhir-akhir ini”.

Kami sepakat untuk bertemu di tempat seminar nanti, acara dimulai pukul 09.00 pagi sementara jam 08.00 ku sudan standby disana.ku merasakan aroma ruangan ini ku pejamkan mata dan terbayangkan sorak- sorai ramainya ruangan ini nanti begitu antusiasnya para audiens, sama seperti seminar-seminar pengembangan diri lainnya yang megah dan meriah. Ya ,, semoga saja. Dan ku harapkan lebih dari itu karena ku merasa usaha kami ini sudah mati-matian jadi hasilnya pasti akan lebih baik lagi. Ku tersadar saat ada audiens yang datang, ku duduk dikursi samping pintu masuk penuh dengan rasa pengharapan, waktu kian berlalu ku tertunduk lesu kulihat jam dipojok ruangan kini waktu telah menunjukan pukul 09.10Wib tetapi audiens hanya beberapa yang datang, dari sepuluh deret kursi hanya terisi dua deret dan jumlah audiens bisa dihitung dari target 350 yang hadir hanya sekitar 80’an orang ditambah dengan teman-teman pun sebagai panitia kini ruangan terisi tidak lebih dari 100 orang, sementara pak Adit yang baru saja tiba mengisyaratkan agar acara segera dimulai waktu sudah melebihi batas, dan pak Muhamad sudah datang dengan Mercedes’nya yang mengkilap dan terlihat sangat mewah, itu adalah mobil hasil kerja kerasnya selama ini dan beliau siap membagi tips-tips suksesnya, aku takutsekali pasti beliau kecewa padaku… akhirnya acara dimulai pukul 09.30 Wib, sementara Nanang yang datangnya belakangan mengajakku untuk duduk didepan bersama teman-teman,

“Engga Nang silahkan duluan aku disini dulu…”

“Tetap semangat Co…”

“Pasti…”

memang ku tak bisa sembunyikan wajah kekecewaan yang dalam ini, selama acara dimulai ku hanya termenung memiirkan kembali tentang “Impian” inilah sebuah proses, yang penting bukanlah hasil, tapi proses. biarpun ku tau kata- kata itu tapi tetap hatiku belum sanggup untuk menerima kenyataan ini…
tak terasa acara telah selesai, Pak Mohamad buru-buru melanjutkan perjalanan bersama rombongan karena beliau akan mengisi acara lagi di lain kota. Padahal sejakawal ku sudah berencana untuk berfoto bersamanya karena suatu kebanggaan tersendiri bila bisa berfoto dengan Pengusaha Sukses seperti pak Mohamad. akan tetapi sekarang bahkan ku malu untuk memandangnya. sebelum meninggalkan ruangan seperti biasa kami briefing dulu semua anggota team atau panitia berkumpul melingkar jadi satu, Pak Adit seperti biasa memberikan kami semua motivasi. Ku hanya mendengar kata-kata dengan jelas setelah Pak Adit mengencangkan nada bicaranya, karena dari tadi aku hanya berdiri dan melihat dengan tatapan kosong.

 “ dalam hidup ini yang penting proses, apa yang telah teman-teman lakukan hari sudah baik, yang paling penting teman-teman sudah berusaha sekuat tenaga dan sebaik mungkin untuk berjalannya acara ini, kita tunjukan untuk yang berikutnya pasti akan lebih baik lagi…..!!!! OK….. !!!

Setelah semua orang meninggalkan ruangan, ku masih tetap tertunduk lesu duduk berdiam diri… otak ini berfikir, jantung ini memeompa semakin kencang kemudian pak Adit menghampiriku dengan senyumannya yg khas itu…

“Kenapa Pa’ Han? Kenapa lesu…?”

“tidak kenapa-kena Pak…” ku tersenyum agak terpaksa…

“Pa Han kadang dalam hidup ini apa yang kita lakukan, apa yang kita usahakan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, karena ini proses yang harus kita lewati… saya yakin Pa Han dengan kerja keras, kesungguhan, loyalitas didukung team yang solid kita pasti berhasil. Pa Han ingat Dream Book yang telah Pa Han buat itu, itulah sumber kekuatan kita… kita berjuang untuk orang-orang yang kita cintai,,, ”

ku mulai tersenyum haru mendengar perkataan Pak Adit,  rasanya badan ini sungguh letih setelah acara ini selesai segera pulang kembali ke kost. Langsung kurebahkan tubuhku di kasur yang empuk itu… sambil menatap langit-langit kamar,

“oh iya… Dream Book ku….??”

Ku ambil sebuah buku, berbentuk album bercover hitam… dug..dug..dug,  itulah bunyi jantungku saat kucoba membuka lembar pertama, ya… Dream Book adalah sebuah buku impian berisi tentang harapan-harapan yang kita ingin capai dalam hidup kita, berisi tentang Visi dan Misi kita… dan itu adalah kekuatan kita menjalani kehidupan  ini, Dream Book yang berisi apa yang ingin kita capai dan kita menentukan batas waktu kita ingin mencapainya, karena kata pak Adit :

“ingat hidup kita harus punya impian, dan impian itu harus Tervisualisasi (digambarkan), agar kita selalu ingat dengan impian kita, dan kita beri batas waktu agar kita bersungguh-sungguh dalam mencapainya… seperti orang-orang besar didunia ini kenapa mereka bisa berhasil dan mencapai apa yang mereka inginkan, karena ternyata mereka memiliki buku impian yang selalu dilihatnya dan selalu di afirmasikannya setiap saat…, saat mereka jatuh mereka kembali membuka buku impiannya,,, begitulah betapa pentingnya impian dan Dream Book itu… ”

Dalam Dream Book ku, lembar pertama terpampang sebuah kata-kata yang telah aku tulis saat aku pertama bergabung di Group Wirausaha ini yaitu “aku berjuang untuk orang-orang yang aku cintai, aku hanyalah alat untuk kebahagiaan keluargaku…”  dan masih banyak kata-kata lainnya, dalam sekian banyak gambar-gambar dalam Dream Book ku itu, ada satu yang jika ku melihatnya selalu terharu dan bahkan meneteskan air mata, itu adalah gambar Ka’bah yang dikelilingi jutaan umat islam, ibu pernah berkata :

“Nak,, ibu ingin bisa berangkat Haji suatu saat nanti, kita berangkat bersama pergi haji ya nak… ”
Sementara aku hanya bisa menjawab “ Amin… InsyaAlloh bu,,,” sejak ibu berkata seperti itu beban berat benar-benar telah ada dipundaku. Dan di Dream Book ku itu tertulis batas waktunya pada 20 Juni 2017. Itulah waktu saat aku dan ibu berangkat haji bersama….

“Ya Alloh Berikanlah hambamu ini kemampuan dan peran untuk mewujudkan keinginan ibuku itu, dan berikanlah hambamu ini peran untuk membahagiakan orang-orang yang aku sayangi….”
……………………………………………………………………………………………………

Kisah ini di ilhami dari “KISAH NYATA”.  thangks to : Semua sahabatku yang telah “BERJUANG” bersama: SIGIT, KASMAN,NANANG, ARDI, CAHYADI, FITRIONO, RIADIANSYAH, SYAHRUR, YUGO, DANY dan semua anggota group yang berjumlah 21 orang. Spesial to : Pa’ Adit (Undip) Pa’ Agam dan Pa’ Cahyo (Unes) terimakasih Pa’ atas semua ilmunya kini pribadi kami jauh lebih baik dari sebelumnya, dan kini kami telah menjadi orang yang patut diperhitungkan . Aku bangga mengenal kalian, perjuangan kita tak akan sia-sia. Seperti yang dulu pernah kita pelajari “Alloh tidak akan melupakan perjuangan hamba-hambanya” selamat menempuh hidup kalian masing-masing sahabatku..semoga kalian tidak melupakannya,, aku harap impian-impian dalam Dream Book kita masing-masing akan terwujud…. Amin. Salam sukses dan Go….. FREEDOM……!!!!!!!!!!!!

Nb: maaf jika ada salah-salah kata, untuk Riady dan Ardy…

………………………………………… T A M A T………………………………………………

*Senyum dalam hatiku*

Posted: Rabu, 23 Juni 2010 by handokotkj in Label:
0

                              tgl,21 juni 2010 : 10:02:33 pm
                              nb: lagi bahagia nih... : ).

damai rasa dalam hati
malam ini kulalui dengan senyum
bahkan aku malu pada diriku sendiri
hati ini begitu berbunga-bunga


 ya Alloh anugrahmu sungguh luar biasa
Engkau telah memberikan segalanya
kebahagiaan dalam hati begitu indah...
benar-benar ku bersyukur

begitu banyak macam perasaan
tapi tak seperti yang ku alami ini
jika ini baik untukku abadikanlah...
agar selalu ada dalam hatiku

ku tersenyum karena ini
ku juga menangis karena ini
inilah pengindah hati sesungguhnya
yang menjadikan pribadi ini terasa sempurna... 

                       by: coco

Profil Penulis Terkenal : "Andrea Hirata"

Posted: Jumat, 18 Juni 2010 by handokotkj in Label:
1

“Aku Ingin Menulis Buku Ilmiah”

Semua berawal dari Laskar Pelangi , novel berdasar memoar masa kecil yang ditulis lelaki berambut ikal penyandang nama panjang Andrea Hirata Seman Said Harun. Sejak itu, lelaki ini jadi ketagihan menulis (fiksi). Ia melewatkan malam-malam insomnianya dengan menulis. Saat menulis itu, ia seperti orang “kesurupan”.

Kata demi kata mengalir deras dari ujung-ujung jarinya, menjelma kalimat-kalimat dan bermuara pada sebuah kisah panjang dengan tokoh utama Ikal. Tiga judul buku–dari empat yang direncanakan–telah lahir dari tangannya. Dua di antaranya, Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi , sudah dilepas ke pasar dan menuai sukses lumayan. Berbagai pujian dan kritikan dari sidang pembaca diterimanya dengan senang hati. “Sebetulnya, Laskar Pelangi adalah buku keduaku. Buku pertama yang kutulis adalah buku ilmiah berjudul The Science of Business . Buku itu kutulis tahun 2003”, jelas Andrea mengenai perjalanan riwayat kepenulisannya.
“Buku itu semacam pembayar kewajiban moralku kepada Uni Eropa, lembaga yang memberiku beasiswa kuliah di Sorbonne (Prancis) dan Sheffield (Inggris),” tambahnya lagi.
Ya, Andrea memang sangat menggemari sains. Lantaran itu, ia sangat berharap satu hari nanti bisa kembali menulis sebuah buku sains, bukan cuma sastra.
“Segala hal yang berhubungan dengan sains dan buku selalu menarik perhatianku,” katanya.
“Apa jadinya jika Newton tidak menulis Principia ? Atau Adam Smith tidak pernah menelurkan The Nature and Causes of The Wealth of Nations ?,” sambungnya lagi.
Tetapi, kemudian bukanlah salahnya jika ia malah dikenal lebih dulu sebagai penulis fiksi lewat debutnya Laskar Pelangi . Mulanya, Andrea tidak pernah meniatkan naskahnya untuk dikomersilkan lewat industri buku. Ia menulis memoar itu untuk dipersembahkan sebagai kado ulang tahun bagi gurunya tercinta, Ibu Muslimah. (Dalam Laskar Pelangi , ibu guru ini adalah seorang tokoh yang sangat inspiratif, seorang guru miskin di sebuah sekolah dasar miskin di Belitong yang mendidik murid-muridnya dengan penuh kecintaan. Kabarnya, Ibu Muslimah tengah diusulkan untuk mendapatkan Ma’arif Award). Entah bagaimana ceritanya, naskah itu lalu “dicuri” oleh seorang sahabatnya dan diserahkan kepada penerbit. Penerbit yang beruntung ini, Bentang, langsung jatuh cinta dan lantas menerbitkannya.
Menyusul buku pertamanya, Andrea lantas menulis sekuelnya, Sang Pemimpi. Masih berkisah seputar sekolahan, buku keduanya ini pun terbilang sukses. Lagi-lagi ia mendapatkan setumpuk pujian sekaligus kritikan yang disikapinya dengan bijaksana.
“Aku tidak besar kepala karena pujian, dan ingin belajar dari pujian,” ujarnya. “Dan aku sangat terbuka terhadap berbagai kritik. Sayangnya, dari banyak kritik yang kuterima, belum ada yang benar-benar menyentuh sebstansi. Kecuali dari Prof. Sapardi Djoko Damono dalam sebuah diskusi di Bandung.”
Menurut lajang kelahiran 24 Oktober (tahun kelahirannya dirahasiakan) ini, kritik-kritik tersebut lebih banyak berbicara di permukaan. Meski demikian, ia sangat berterima kasih untuk segala masukan itu dan selalu menyambut gembira pihak yang mengundangnya untuk diskusi. Terakhir, ia diundang oleh Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Semarang, dan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Depok (Bogor). Total selama karier kepenulisannya, ia telah menerima undangan diskusi sebanyak 43 kali.
Apa mau dikata, Andrea Hirata akhirnya dengan sadar menjerumuskan diri ke dalam penulisan buku fiksi. Sejatinya, Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari sebuah karya tetralogi. Setelah Sang Pemimpi , berikutnya berturut-turut akan terbit dua judul lagi, yakni: Edensor dan Maryamah Karpov yang dinanti-nanti para pembaca setianya.
Ekor kesuksesan Laskar Pelangi ditandai pula oleh diterbitkannya buku tersebut dalam edisi bahasa Melayu di Malaysia. Konon menjadi best seller di negeri jiran itu. Berkah lainnya adalah sudah ada pula tawaran untuk mengangkat kisah Ikal dkk ini ke layar lebar. Gosipnya, sutradara bertangan dingin, Riri Reza, yang akan menggarapnya. Kita tunggu saja, ya.
Kiranya Laskar Pelangi menjadi pintu pembuka bagi pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini untuk masuk lebih jauh lagi ke “jalan sunyi” sastra. Laskar Pelangi pula yang telah membuatnya menjadi semacam selebritis di jagad sastra, meskipun ditampik mati-matian oleh yang bersangkutan.
“Tidak ada pengaruh apapun (ketenaran itu- red ), kecuali makin sibuk dan kesulitan mengatur jadual kerja kantor dengan kegiata buku”, tandasnya buru-buru.
Namun Andrea harus mengakui, bahwa lantaran Laskar Pelangi cita-citanya membuka perpustakaan di kampung halamannya terwujud sudah. Perpustakaan itu menjadi tempat orang belajar ilmu (pengetahuan) dan agama Islam. Perpustakaan ini membuka diri bagi para relawan yang ingin bergabung.
Terlahir sebagai anak keempat dari pasangan N.A. Masturah (ibu) dan Seman Said Harun (ayah), Andrea Hirata menghabiskan masa kecilnya di Belitong. Setamat SMA, ia merantau ke Jawa, melanjutkan studi di FE-UI. Seusai meraih gelar sarjana ekonomi seperti telah ditulis di atas, ia berhasil mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk mengambil gelar master di Universite de Paris Sorbonne, Perancis serta Sheffield Hallam University, di Inggris. Ketika ditanya soal rencana menikah, sambil tertawa ia menyahut santai, “Menikah? Ha… ha… ha… sampai saat ini terpikirkan pun belum.”
Begitulah. Rupanya pernikahan masih jadi sesuatu yang belum jelas baginya. Namun, yang jelas, para penggemarnya, akan segera dapat menikmati Edensor , buku ketiga dari rangkaian tetralogi Laskar Pelangi . Masihkah bercerita tentang sekolahan?
“Ya. Edensor memilik garis merah yang tebal soal pendidikan. Tapi ada juga petualangannya. Tokoh-tokohnya masih tokoh sama dengan buku sebelumnya. Hanya saja sekarang mereka makin dewasa . Edensor adalah buku yang berusaha bercerita dengan jujur ihwal orang Indonesia ketika terdampar di negeri Barat,” Andrea memberi sedikit ‘bocoran’ karya terbarunya. Kedengarannya menarik ya? Kita sama-sama lihat saja nanti.

Biodata singkat            : Nama : Andrea Hirata Seman Said Harun
Tanggal lahir                : 24 Oktober
Pendidikan                : S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia S2 Universite de Paris Sorbonne (Perancis) dan Sheffield Hallam University (Inggris).
Pekerjaan                     : Staf PT Telkom, Bandung.
                                        
                                                   Posted by yasir maqosid  
                                                   Sumber :http://perca.blogspot.com/2007/06/profil-andrea-hirata.html

Profil Penulis Sukses : "Habiburrahman El Shirazy"

Posted: by handokotkj in Label:
2

Sebagian orang mengenal Habiburrahman El Shirazy (lahir di Semarang, 30 September 1976) sebagai penulis novel best seller berjudul Ayat-ayat Cinta, yang dalam waktu tiga tahun sudah menembus oplah sekitar 300 ribu eksemplar. 

Belakangan, makin banyak orang yang tahu bahwa di balik kepiawaiannya merangkai kata dalam bentuk tulisan, ia pun jago berdakwah lewat lisannya. Maka undangan untuk mengisi pengajian pun makin sering datang kepadanya. Ada yang mengundangnya semata-mata untuk mengisi pengajian, ada juga panitia yang sengaja menyelipkan jadwal ceramah di tengah-tengah acara bedah buku dan talkshow di bidang perbukuan. ”Pernah di Palembang, dalam dua hari saya harus mengisi delapan acara, baik bedah buku dan talkshow, maupun mengisi ceramah agama,” tutur peraih penghargaan Pena Award 2005 itu.

Habiburrahman adalah alumnus Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir, sebuah universitas Islam terkemuka di dunia. Di Negeri Seribu Menara itu, ia menimba ilmu keislaman tak kurang dari tujuh tahun lamanya (1995-2002). Sampai saat ini dia telah menulis belasan judul buku dan hampir semua buku yang ditulisnya best seller. Untuk bukunya berjudul ayat-ayat cinta saja dia mendapat royalty 1,5 Miliar Rupiah. Sedangkan untuk buku-bukunya yang lain tidak kurang dari 100 juta yang dia kantongi per judul.
Tempat tanggal lahir: Semarang, 30 September 1976
Pendidikan: S-1 Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir dan S-2 The Institute for Islamic Studies in Cairo, Mesir
Nama istri: Muyasaratun Sa’idah
Nama anak: Muhammad Nail Author
Karya
· Ayat-ayat Cinta
· Ketika Cinta Berbuah Surga
· Di Atas Sajadah Cinta
· Ketika Cinta Bertasbih
· Dalam Mihrab Cinta
· Nyanyian Cinta
· Ketika Derita Mengabadikan Cinta
· Pudarnya Pesona Cleopatra


                                                              Posted by yasir maqosid